Prediksi ini diungkapkan Ketua Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) Silvia Sumarlin dan pengamat IT Onno W Purbo. Menurut keduanya, trafik lokal selama ini masih kalah dengan trafik internet internasional karena masih tingginya ketergantungan masyarakat Indonesia akan informasi dari luar seiring dengan minimnya konten lokal.
Prediksi Silvia, pertumbuhan trafik lokal akan diikuti dengan pertumbuhan trafik internasional yang semakin meningkat. Bahkan berdasarkan data APJII, trafik internasional pada akhir tahun lalu mencapai total 4 giga sedangkan hingga akhir tahun ini, APJII menargetkan trafik internasional akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 8 hingga 10 giga.
"Trafik lokal berkembang dengan cepat karena meningkatnya konten lokal dan kebutuhan korporasi yang tidak lagi melalui bandwidth internasional. Namun trafik internasional juga tetap tinggi karena adanya kebutuhan informasi," ujar Silvia yang dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (29/5/2008).
Namun berbeda dengan prediksi Silvia, penggiat VoIP Rakyat yang ditemui di Gedung Indosat, jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, ini malah yakin bahwa pertumbuhan trafik lokal akan mengalahkan trafik internasional. Onno mengambil contoh trafik yang terjadi pada salah satu ISP.
Menurut Onno trafik internet di salah satu ISP tersebut memiliki kontribusi trafik sebesar 30 persen dari trafik Voice over Internet Protocol (VoIP). Kontribusi yang sama, sebesar 30 persen juga, diberikan oleh trafik peer to peer (proses download dan sebagainya) sedangkan 5 persen berasal dari trafik pengunduh open source. Sisanya yang sebesar 35 persen diambil dari trafik akses web, chat dan lainnya.
Nantinya, lanjut Onno, trafik sebesar 65 persen pertama akan beralih ke lokal seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang menyediakan server dan bandwidth lokal. Misalnya saja untuk trafik peer to peer, Onno menjelaskan bahwa sudah ada yang menyediakan layanan semacam 'gudang download'. (srn)