Si Musro yang udik baru saja panen dan kemudian dia pergi ke kota. Dia sangat ingin membeli handphone. Maka ia pergi ke counter hp.
Musro: Mbak, saya mau beli hp.
Sales: Ini, Mas.
Musro: Lo, kok gak nyala?
Sales: O, ini belum ada nomor kartunya, Mas. Mas harus beli kartunya dulu.
Musro: Ya udah, saya beli kartunya. Kasih nomor cantik ya. (idih, udik kok ngerti nomor cantik?-red)
Setelah itu pulanglah si Musro ke kampungnya, tapi dia heran kok gak bisa dipake tuh hp, maka besoknya ia datangi lagi sales tokonya.
Musro: Kamu ini gimana, kok hp ini gak bisa dipake di kampung saya?
Sales: O, itu karena di kampung Mas belum ada sinyal.
Musro: La, situ kok nggak bilang kemarin. Ya udah saya beli sinyalnya sekalian, jualan kok sendiri-sendiri gitu. (mbs)
Musro: Mbak, saya mau beli hp.
Sales: Ini, Mas.
Musro: Lo, kok gak nyala?
Sales: O, ini belum ada nomor kartunya, Mas. Mas harus beli kartunya dulu.
Musro: Ya udah, saya beli kartunya. Kasih nomor cantik ya. (idih, udik kok ngerti nomor cantik?-red)
Setelah itu pulanglah si Musro ke kampungnya, tapi dia heran kok gak bisa dipake tuh hp, maka besoknya ia datangi lagi sales tokonya.
Musro: Kamu ini gimana, kok hp ini gak bisa dipake di kampung saya?
Sales: O, itu karena di kampung Mas belum ada sinyal.
Musro: La, situ kok nggak bilang kemarin. Ya udah saya beli sinyalnya sekalian, jualan kok sendiri-sendiri gitu. (mbs)
0 komentar:
Posting Komentar